
Gotong-royong adalah kegiatan tolong-menolong secara bersama untuk memperoleh hasil sesuai tujuan yang diinginkan. Sebut saja masyarakat Dusun Batu Lubang Desa Luhu Kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat. Di kampung ini budaya gotong-royong masih sangat kental. Hal ini dapat dilihat dari antusias masyarakat Dusun Batu Lubang untuk terlibat dalam pembangunan Masjid At-Taqwa di kampung mereka. Tidak ada paksaan dalam pekerjaan pembangunan Masjid ini. Masyarakat bekerja seikhlasnya sesuai dengan kesempatan dan kemampuan masing-masing. Mulai dari mengumpulkan dana, pengadaan alat dan bahan hingga pengerjaan Masjid.
Hampir semua elemen masyarakat terlibat dalam pembangunan Masjid At-Taqwa Dusun Batu Lubang ini, baik yang berada di Kampung maupun masyarakat Dusun Batu Lubang yang jauh di Perantauan. Masyarakat yang tinggal di Kampung lebih banyak secara fisik terlibat langsung dalam proses pembongkaran Masjid lama, pengumpulan bahan seperti pasir, batu, kerikil sampai dengan persiapan pembangunan kembali Masjid yang baru. Bahan tersebut dikumpulkan murni swadaya masyarakat secara suka rela tanpa ada bayaran. Sebagian dari ibu-ibu juga menyediakan makanan untuk dikonsumsi bersama masyarakat lainnya yang turut bekerja dalam pembangunan Masjid ini. Sementara masyarakat yang tinggal di perantauan membantu memberikan sumbangan seikhlasnya dengan cara menyisihkan penghasilan atau gaji hasil kerja mereka untuk dikirmkan melalui rekening Panitia Pembangunan yang telah disediakan.
Selain uang ada juga yang menyumbang berupa material seperti besi, semen, kayu serta perlengkapan pertukangan lainnya. Bahkan ada juga yang memanfaatkan relasi dengan cara mengajukkan proposal permohonan bantuan dana dan Flayer Pembangunan Masjid dengan menyertakan nomor rekening dan nomor kontak Panitia untuk memudahkan dalam berkoordinasi.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid At-Taqwa, Sudin Samaali, mengaku senang dengan adanya semangat gotong-royong masyarakat dusun Batu Lubang. Sejak tahun 2020 hingga saat ini masyarakat masih semangat bekerja walaupun dengan anggaran seadanya. “Kita bekerja tidak ada paksaan. Pelan tapi terus berjalan. Jika anggaran dan material habis maka masyarakat akan berhenti bekerja sementara sampai ada anggaran lagi untuk melanjtukan pembangunan. Semoga tahun 2026 kami sudah punya masjid baru lengkap dengan fasilitas yang layak”. Ungkap Sudin. (YM)